Selfie Sedang Ngetren, Permak Wajah dengan Transfer Lemak Makin Diminati

Selfie Sedang Ngetren, Permak Wajah dengan Transfer Lemak Makin Diminati

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 28 Apr 2016 15:30 WIB
Selfie Sedang Ngetren, Permak Wajah dengan Transfer Lemak Makin Diminati
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tren foto sendiri alias selfie berdampak pada minat rekonstruksi estetis. Seorang dokter bedah plastik mengakui, permintaan transfer lemak ke wajah meningkat akhir-akhir ini.

"Tren selfie ini memang luar biasa. Jadi banyak yang datang ke kami dengan menunjukkan foto selfie," kata dr Danu Mahandaru, SpBP-RE dari RS Pondok Indah, dalam temu media di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (28/4/2016).

Pasien dr Danu banyak yang menghendaki permak wajah dengan teknik transfer lemak. Bagian-bagian yang dirasa kurang sempurna dalam foto selfie-nya, dipermak dengan pengisian lemak yang diambil dari bagian lain seperti perut atau lengan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mirip, teknik transfer lemak punya beberapa kelebihan dibandingkan penggunaan filler sintetis. Di antaranya, risiko komplikasi lebih kecil karena diambil dari jaringan tubuh sendiri. Hasilnya pun relatif lebih permanen karena lemak akan menyatu dengan jaringan di tempat baru.

Menurut dr Daru, transfer lemak pada laki-laki lebih banyak dilakukan untuk menyempurnakan bentuk hidung. Sedangkan pada perempuan, transfer lemak untuk memperbesar payudara paling banyak diminati. Selain itu, ada juga yang melakukannya untuk menyempurnakan mata, dahi, dan bahkan bibir vagina.

Baca juga: Risiko yang Menghantui Jika Jalani Operasi Permak Hidung Abal-abal

Bukan hanya untuk keperluan estetis, transfer lemak digunakan juga untuk keperluan rekonstruktif. Misalnya pada luka kronis pada pengidap komplikasi diabetes, serta kelumpuhan wajah pada pasien Bell's Palsy.

Tentu saja prosedur ini tidak benar-benar bebas risiko, walau diakui jauh lebih aman dibandingkan filler. Komplikasi berupa infeksi bisa terjadi jika fasilitasnya tidak steril, teknik dan pelaksanaan yang tidak tepat, serta dilakukan oleh tenaga ahli yang tidak kompeten.

Baca juga: Wanita Ini Cari Pengobatan untuk Kembalikan Wajahnya yang 'Runtuh' Separuh

(up/vit)

Berita Terkait